Beranda
Berita Daerah
Berita Umum
Pure dan Mushola Bersanding Harmonis di balai desa restu buana
Hoya
September 26, 2024

Pure dan Mushola Bersanding Harmonis di balai desa restu buana


Lampung tengah- contoh toleransi beragama yang patut di tiru, Di tengah berbagai perselisihan yang terjadi terkait perbedaan keyakinan di Indonesia, Balai Desa Restu Buana, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah, justru menampilkan contoh harmonis yang layak dicontoh. Di desa ini, sebuah mushola dan pura berdiri berdampingan, menjadi simbol toleransi dan kebersamaan antar umat beragama yang hidup damai di tengah masyarakat.


Mushola: Tempat Kehangatan dan Kebersamaan

Mushola yang berdiri di Balai Desa Restu Buana menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Islam setempat. Dengan suasana yang asri dan dikelilingi pepohonan hijau, mushola ini tak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat interaksi sosial bagi warga. Tempat ini menggambarkan keterbukaan, kehangatan, dan kebersamaan yang menyatukan umat Islam di wilayah tersebut.


Pura: Simbol Kebhinekaan dan Spiritualitas

Tak jauh dari mushola, berdiri megah sebuah pura yang menjadi tempat ibadah umat Hindu di desa ini. Pura ini, selain berfungsi sebagai pusat ritual keagamaan, juga menjadi tempat warga Hindu untuk memperdalam spiritualitas dan memperkuat hubungan dengan Tuhan. Dengan kehadiran pura ini, semangat kebhinekaan dan pluralitas yang menjadi kekuatan Indonesia semakin terasa.


Toleransi dan Harmoni yang Mengakar

Harmoni antara mushola dan pura di Balai Desa Restu Buana bukan hanya sekadar keberadaan dua bangunan ibadah yang berdampingan, namun juga mencerminkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan yang hidup dalam masyarakat. Umat Islam dan Hindu di desa ini hidup rukun, saling menghormati, dan mempraktikkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.


Menjaga Keharmonisan dan Kedamaian

Kepala Desa Restu Buana, Bapak I Ketut Sugede, saat di konfirmasi dengan pimpred bimanusantara,com. menyampaikan pentingnya menjaga keharmonisan antar umat beragama. 

“Kami selalu mendorong dialog antar umat beragama dan memastikan bahwa setiap warga merasa aman serta dihargai dalam menjalankan keyakinannya,” ujarnya. 

Beliau menegaskan bahwa keragaman agama di desa tersebut tidak menjadi penghalang untuk hidup damai dan saling menghormati.


Hadirnya mushola dan pura yang berdampingan di Lampung Tengah menjadi contoh nyata bahwa perbedaan keyakinan bisa menjadi kekuatan, bukan sumber konflik. Desa Restu Buana adalah bukti bahwa Indonesia mampu hidup dalam harmoni di tengah keragaman agama dan budaya.


Kesimpulan

Di tengah situasi yang kerap kali memperlihatkan ketegangan antar umat beragama di berbagai wilayah Indonesia, Balai Desa Restu Buana memberikan teladan toleransi yang harus diapresiasi. Keharmonisan antara mushola dan pura di desa ini menjadi bukti bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi umat beragama untuk hidup rukun. Semangat ini menjadi harapan dan contoh bagi wilayah lain di Indonesia untuk membangun toleransi yang lebih kuat di masa depan.

Penulis blog